bebaca.id, TENGGARONG – Kemenangan Desa Lung Anai dalam ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Kalimantan Timur 2025 bukan hanya tentang prestasi produk lokal, melainkan cerminan dari perubahan cara berpikir masyarakat desa yang kini semakin percaya diri dalam menghadirkan inovasi ke ruang publik. Desa yang berada di Kecamatan Loa Kulu ini menyabet Juara Pertama dalam Kategori Olahan Khas Daerah berkat produk cokelat hasil olahan biji kakao lokal.
Kepala Desa Lung Anai, Lucas Nay, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari proses panjang pendampingan dan pembinaan yang secara konsisten dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Menurutnya, hal terpenting dari keterlibatan desa di ajang seperti TTG bukan hanya soal produk atau lomba, melainkan soal perubahan cara pandang.
“Pendampingan dari DPMD Kukar sangat luar biasa. Mereka mendampingi kami sejak awal, baik secara teknis maupun dalam membangun kepercayaan diri membawa produk desa ke ajang provinsi,” ungkap Lucas saat dihubungi Rabu (07/05).
Dengan produk cokelat dan kerajinan manik-manik khas suku Dayak Kenyah Lepoq Jalan, masyarakat Lung Anai membuktikan bahwa desa juga bisa menjadi pusat inovasi jika warga memiliki keyakinan dan dukungan yang tepat. Ajang TTG yang digelar di Penajam Paser Utara dari 29 April hingga 4 Mei 2025 itu menjadi panggung yang menunjukkan bahwa produk desa bisa bersaing secara terbuka.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menilai keberhasilan Lung Anai bukan semata hasil kerja keras teknis, tapi lebih dari itu: hasil dari proses perubahan cara pandang masyarakat desa terhadap potensi yang mereka miliki.
“Desa Lung Anai telah menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan desa mampu melahirkan inovasi yang membanggakan. Ini selaras dengan visi Kukar Idaman yang menekankan pembangunan berbasis desa,” ujarnya.
Arianto juga menekankan bahwa yang paling berharga dari proses ini adalah bagaimana warga desa kini tidak lagi merasa minder atau ragu dalam mempromosikan produk mereka. Rasa percaya diri tersebut, menurutnya, akan menjadi modal besar untuk menciptakan pembangunan desa yang berkelanjutan dan berbasis kekuatan lokal.
Ajang seperti TTG dinilainya penting bukan hanya sebagai kompetisi, melainkan sebagai ruang edukasi dan transformasi mentalitas. Ke depan, DPMD Kukar berharap lebih banyak desa mengikuti jejak Lung Anai, tidak hanya untuk meraih prestasi, tapi untuk membangun mentalitas baru yang siap bersaing dan mandiri. (Adv)
Penulis : Rachaddian (dion)