Berawal dari Kepedulian, Gotong Royong Warga Batuah Lahirkan Inovasi Pengolah Sampah Juara

bebaca.id, TENGGARONG – Inovasi tak selalu lahir dari laboratorium megah atau anggaran besar. Desa Batuah di Kecamatan Loa Janan membuktikan bahwa gotong royong dan kepedulian warga bisa melahirkan solusi luar biasa. Melalui alat Instalasi Pengolahan Sampah (IPAS), Posyantek Desa Batuah sukses meraih juara tiga dalam kategori Posyantek Berprestasi pada ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Kalimantan Timur 2025.

Alat sederhana ini dibuat dari bahan-bahan daur ulang seperti drum bekas. Fungsinya adalah mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos, pupuk cair, dan bahan kerajinan—sebuah jawaban atas permasalahan lingkungan yang selama ini dihadapi warga.

Ketua Posyantek Desa Batuah, Nurdin Sukri, menuturkan bahwa IPAS lahir dari semangat gotong royong masyarakat, pemerintah desa, serta didukung dana BKKD tahun 2024.

“IPAS dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti drum bekas, namun mampu menghasilkan manfaat besar—mengubah sampah organik menjadi kompos, pupuk cair, hingga bahan baku kerajinan,” ungkapnya pada Rabu (07/05).

Lebih dari sekadar teknologi, IPAS menjadi simbol pemberdayaan masyarakat. Dengan alat ini, warga tidak hanya mendapatkan solusi pengolahan sampah, tapi juga turut aktif dalam proses pengembangan dan pemanfaatannya.

“Harapannya, IPAS tak hanya digunakan di Desa Batuah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kukar,” tambah Nurdin.

Apresiasi pun datang dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, yang menyebut inovasi ini sebagai contoh nyata kolaborasi warga dan pemerintah desa dalam menjawab kebutuhan lokal.

“TTG bukan hanya lomba, tapi tempat desa belajar satu sama lain, saling menginspirasi lewat solusi lokal,” ujarnya.

Menurut Arianto, inisiatif seperti IPAS mencerminkan semangat Kukar untuk mendorong terbentuknya desa-desa mandiri dan inovatif yang bertumpu pada kekuatan warga. (Adv)

Penulis : Rachaddian (dion)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram