Follow:

Baca Berita Terbaik di sini!

Search
Close this search box.
Foto: Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi.
Foto: Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi.

Dinkes Kukar Optimalkan Pemenuhan Abate dan Obat Fogging di Wilayah Endemis

Bebaca.id, TENGGARONG- Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar telah menyediakan Rapid Diagnostix Test (RDT) NS1 sebagai alat deteksi dini Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dirinya mengatakan, bahwa DT NS1 tersebut sudah disiapkan oleh pihaknya melalui puskesmas. Karena, kasus DBD saat ini tembus angka nyaris per Maret 2024.

Dinkes Kukar terus berupaya untuk pemenuhan abate dan obat fogging jika sewaktu-waktu diperlukan, dan utamanya untuk wilayah endemis.

Adapun untuk fogging pihaknya sudah memfasilitasi disetiap puskesmas yang ada di Kecamatan maupun Desa.

“RDT untuk deteksi dini supaya tidak lambat penangannya. Kita akan back up abate dan foging jika kondisinya memerlukan. Karena, kita anggap ini hal kritis yang dilakukan,” kata Supriyadi.

Selain itu, dirinya juga meminta kepada warga yang berada di wilayah endemis untuk melakukan pemberantasan di media tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Keberadaan telur-telur yang ada di genangan air harus segera diminimalisir sehingga tidak terjadi peningkatan kasus DBD yang signifikan.

“Warga yang demam atau sakit juga harus segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan,” terangnya kepada wartawan Senin (25/3) kemarin.

Dirinya juga meminta agar informasi tersebut segera disebarkan ke grup-grup WhatshApp warga di level RT. Karena jangan sampai berobat sendiri, sebab kebanyakan kasus DBD justru membeli obat sendiri atau pergi ke mantri.

Pihaknya bersyukur sampai saat ini belum ada nyawa yang terenggut karena kasus DBD. Sehingga dirinya berharap dengan berbagai antisipasi yang dilakukan Dinkes Kukar bisa meminimalisir keburukan yang akan terjadi.

“Begitu curah hujan tinggi pasti kasusnya akan naik, karena banyak genangan tempat berkembang biak. Tapi kita berharap dengan antisipasi seperti ini masyarakat yang sakit langsung ke faskes. Kita jamin ketersediaan RDT, tatalaksana pengobatan yang benar,” pungkasnya.

Penulis : Bayu Andals Putra

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram