Follow:

Baca Berita Terbaik di sini!

Search
Close this search box.
Foto: Pantai Sultan Pinus Sanipah.

Pantai Sultan Pinus Miliki Potensi Lokal Yang Harus Dimaksimalkan

Bebaca.id, TENGGARONG – Destinasi Wisata yang terus dikembangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) adalah Pantai Sultan Pinus Sanipah.

Saat ini, kawasan bibir pntai tengah diuruk agar kedepannya dapat dilengkapi dengan penahan gelombang pantai. Jika telah rampung pengerjaannya, penahan gelombang itu diharapkan mampu meningkatkan keamanan bagi pelancong yang bermain air laut di bibir pantai.

Rasyid salah satu pengelola menilai, bahwa infrastruktur tersebut sangatlah penting. Sebab, tingkat kunjungan wisatawan di Pantai Sultan Pinus Sanipah semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Ditambah lagi dengan kedatangan pelancong yang mayoritas merupakan warga lokal paling banyak saat akhir pekan dan hari libur nasional. Dan sebenarnya, destinasi wisata itu milik perseorangan, yaitu Muhammad Ilyansah.

Kendati demikian, pantai di Desa Sanipah, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kukar ini dibuka pada awal 2019. Hingga kini, telah masuk daftar destinasi wisata di Dinas Pariwisata Kukar.

Sebelumnya, pantai tersebut dinamakan Pantai Corona. Sebab, tepat pada saat itu pantai tersebut dibuka bersamaan dengan pandemi Covid-2019.

“Seiring berjalannya waktu, tentu kita perlu mengurus perizinan ke Pemkab Kukar. Dan, melihat nama Corona tersebut dianggap kurang baik, akhirnya digantilah menjadi Pantai Sultan Pinus Sanipah,” kata Rasyid.

Berjalan selama lima tahun, pantai tersebut masih dalam tahap proses pembangunan. Dan saat ini fasilitas yang tersedia berupa gazebo, toilet terpisah pria dan wanita, mushola, kantin, dan spot untuk bersantai.

Selain itu, adapun untuk harga tiket masuk, hari libur per motor Rp10 ribu dan hari biasa Rp5.000. Untuk tarif parkir mobil Rp30 ribu saat hari libur dan Rp20 ribu pada hari biasa.

Bahkan, pihak pengelola juga telah menyediakan area seperti gazebo yang bisa disewa dengan harga Rp15 ribu/jam untuk yang tanpa listrik. Sementara, untuk gazebo yang disertai listrik dihargai Rp25 ribu/jam.

Rasyid menjelaskan, bahwa hingga saat ini pengunjung yang datang ke Pantai Sultan Sanipah masih didominasi dari masyarakat lokal saja. Sehingga ramainya pengunjung pada saat libur-libur nasional saja.

Sehingga ia berharap, perlu untuk memajukan, menjaga, merawat bersama potensi wisata lokal yang ada. Jika wisata tersebut dilirik oleh pendatang dari manca negara, selain mampu meningkatkan taraf wisata Kukar juga mampu menyejahterakan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja.

“Pengunjung dapat menikmati suasana Pantai Sultan Pinus Sanipah. Area yang cukup luas, kemudian dari segi kebersihan lokasi, musala, hingga toilet bisa dikatakan terjaga,” bebernya.

Ada dua akses untuk menuju Pantai Sultan Pinus Sanipah. Jika dari arah Samarinda, waktu yang ditempuh sekitar 1,5 jam dengan jarak tempuh sekitar 66 kilometer. Sedangkan dari Bontang menempuh waktu sekitar 45 menit. Akses jalan juga sudah baik dan lancar.

“ini menjadi potensi lokal yang harus dimaksimalkan dengan berbagai fasilitas agar mampu menarik minat masyarakat lokal maupun luar. Melihat kondisi pantai yang masih bisa dikatakan baik dibandingkan area lainnya,” pungkasnya. (Adv/BAP/Disparkukar)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram