Foto: Ilustrasi Pertanian Digital Desa

Desa Segihan Genjot Digitalisasi Pertanian, Petani Kini Melek Pemasaran Online

Bebaca.id, Tenggarong – Perubahan besar tengah bergulir di Desa Segihan, Kecamatan Sebulu. Para petani yang sebelumnya hanya mengandalkan sistem penjualan tradisional kini mulai menapaki jalur baru: pemasaran digital.

Langkah ini bukan sekadar tren, melainkan strategi nyata yang didorong oleh Pemerintah Desa agar petani bisa lepas dari ketergantungan terhadap tengkulak dan pasar lokal yang terbatas.

Kepala Desa Segihan, Hendra, mengatakan bahwa dunia pertanian harus mulai menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Lewat pelatihan digital marketing yang difasilitasi desa, para petani dibekali keterampilan untuk menjual produk mereka secara langsung ke konsumen melalui platform online.

“Sekarang ini bukan zamannya lagi petani cuma nunggu pembeli datang. Kami ingin mereka bisa aktif menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan di luar daerah,” kata Hendra, Jumat (11/4/2025).

Pelatihan yang diselenggarakan ini melibatkan para ahli di bidang pemasaran digital dan pengusaha agribisnis yang sukses di e-commerce. Petani diajak belajar dari dasar, mulai dari membuat konten visual, menulis deskripsi produk yang menarik, hingga strategi pengiriman dan pengelolaan pesanan.

“Latihannya langsung praktik. Mereka foto hasil panen, belajar upload ke medsos, dan simulasi jualan online. Hasilnya sangat positif, mereka antusias,” imbuhnya.

Menariknya, program ini juga terintegrasi dengan akses permodalan. Pemerintah desa membuka jalur kerja sama dengan program Kukar Kredit Idaman (KKI), sehingga petani tidak hanya dibekali keterampilan, tetapi juga diberi dukungan untuk mengembangkan usaha.

Hendra menekankan bahwa yang dibangun bukan sekadar usaha musiman, melainkan bisnis pertanian yang berkelanjutan. Tujuan akhirnya adalah menjadikan petani sebagai pelaku usaha modern yang bisa mengontrol produk dan harga.

“Kalau mereka bisa mengatur sendiri harga dan cara jualnya, posisi tawar mereka akan jauh lebih kuat. Ini soal kemandirian dan masa depan,” tegasnya.

Transformasi ini diharapkan menjadi titik awal perubahan wajah pertanian di Desa Segihan — dari sistem tradisional ke ekosistem digital yang inklusif dan berdaya saing tinggi. (Adv)

Penulis: Yusuf S A

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram