Penulis: Sultan AL
TENGGARONG – Jalan utama di Desa Batuq, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara, terputus akibat longsor yang terjadi pada Rabu dini hari (6/8/2025). Akses yang terputus tersebut merupakan jalur vital yang biasa digunakan warga dalam aktivitas sehari-hari, sehingga untuk sementara waktu menghambat lalu lintas masyarakat.
Kepala Desa Batuq, Suwandi, mengatakan bahwa longsor terjadi secara bertahap sejak pukul 01.00 WITA hingga akhirnya seluruh badan jalan ambruk pada pukul 09.00 WITA.
“Kejadiannya mulai sekitar jam satu malam, dan jam sembilan pagi jalan sudah benar-benar ambruk,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebelum jalan terputus, terdapat tanda-tanda awal berupa pohon yang tumbang akibat pergeseran tanah, yang diduga menjadi indikator akan terjadinya longsor.
“Sebelumnya ada pohon yang tumbang sekitar 6–7 meter dari badan jalan. Itu jadi semacam tanda awal, lalu di malam Rabu jalan utama ikut longsor juga. Kemungkinan besar karena faktor alam,” ungkapnya.
Jalur yang terputus merupakan satu-satunya akses utama bagi warga. Sementara itu, ada pembangunan jalan uruk di bagian belakang desa, namun prosesnya belum rampung sehingga belum bisa digunakan sebagai jalur alternatif.
“Itu satu-satunya jalan poros desa. Memang ada jalan uruk di belakang, tapi masih dalam proses pengerjaan dan belum bisa digunakan,” jelas Suwandi.
Sebagai langkah darurat, pihak desa membuka jalan alternatif sementara agar mobilitas warga tidak sepenuhnya terhambat.
“Kami buatkan jalur turun langsung ke tanah agar masyarakat tetap bisa melintas,” tambahnya.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, sejumlah pihak langsung turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan dan mencari solusi percepatan penanganan.
“Kemarin sudah ada peninjauan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA), pihak konsultan, serta Anggota DPRD Kukar dari Dapil VI, Sopan Sopian dan Taufik Ridiannur,” sebut Suwandi.
Penyebab longsor diduga kuat akibat abrasi yang menggerus struktur tanah di sekitar jalan. Pemerintah desa berharap proses perbaikan dapat segera dilakukan agar akses masyarakat bisa kembali normal dalam waktu dekat.
