Penulis : SultanAL
TENGGARONG – Kekhawatiran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kutai Kartanegara soal tunjangan tambahan penghasilan (TPP) akhirnya mendapat jawaban menenangkan. Anggota DPRD Kutai Kartanegara dari Komisi IV, Andi Faisal, memastikan bahwa pihaknya akan memperjuangkan agar TPP ASN Kukar tidak dipangkas, meski kondisi keuangan daerah sedang mengalami tekanan berat.
“Banyak yang hubungi saya soal TPP Kukar ke depan. Karena memang pemotongan dana bagi hasil (DBH) kita luar biasa besar,” ujar Andi Faisal, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, Kukar sebagai salah satu penyumbang terbesar DBH justru mengalami pemangkasan signifikan dari Rp5 triliun lebih menjadi hanya sekitar Rp1 triliun. Artinya, kata Faisal, ada penurunan hingga 76 persen dari pendapatan sebelumnya.
“Memang beberapa daerah sudah memangkas TPP-nya, termasuk provinsi dan lainnya. Tapi saya, mewakili PDI Perjuangan, memastikan kami akan jadi garda terdepan mempertahankan agar TPP tetap diserahkan penuh kepada ASN di Kutai Kartanegara,” tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga meminta para ASN untuk tetap fokus bekerja dan tidak larut dalam kekhawatiran.
“Yang penting kerja maksimal saja. Soal lainnya, biar kami yang pikirkan,” katanya.
Faisal menyebut pihaknya saat ini tengah membahas persoalan tersebut bersama pemerintah daerah. Ia juga meyakini Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendy Solihin akan mengambil langkah bijak dalam menghadapi situasi sulit ini.
“Memang pahit ya, dari APBD Rp12 triliun lebih jadi tinggal Rp5 sekian triliun. Tapi ini jadi catatan penting buat Kukar. Mudah-mudahan dengan doa semua, TPP tetap bisa dipertahankan,” ujarnya.
Menutup keterangannya, Andi Faisal kembali menegaskan komitmen fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kukar.
“Kami akan jadi garda terdepan, memastikan TPP tidak ada pemangkasan seribu pun. Tetap on the track, sesuai harapan kita bersama. Semangat terus teman-teman ASN,” pungkasnya.




