Foto: ILUSTRASI- Seekor bekantan di kawasan Sungai Hitam, Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Menyelamatkan Bekantan & Habitat di Sungai Hitam, Kaltim, Menuju Ekowisata Berkelanjutan

Bebaca.id, TENGGARONG – Sebagai seorang remaja, Aidil Amin harus mengalami momen yang tak terlupakan ketika dia mendapati seekor bekantan terluka akibat tembakan pemburu liar di wilayah Sungai Hitam, Kalimantan Timur.

“Para pemburu itu memang sengaja menembaki bekantan karena ingin mengubah habitatnya menjadi lahan sawit,” ungkap Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sungai Hitam Lestari.

Perjuangan untuk melindungi habitat bekantan semakin mendesak. Data mencatat bahwa sekitar 60% dari habitat bekantan telah berubah fungsi, meninggalkan hanya 11.800 km2 sebagai tempat yang aman bagi primata langka ini.

Aidil dan kelompoknya telah berjuang selama bertahun-tahun untuk mempertahankan bekantan dan habitatnya.

Mulai dari membersihkan Sungai Hitam dari sampah hingga menanam mangrove sebagai tempat tinggal dan sumber makanan bekantan. Namun, mereka sadar bahwa usaha ini tak bisa mereka jalani sendiri.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan migas dan pendirian Pokdarwis Sungai Hitam Lestari, menjadi tonggak penting dalam upaya konservasi.

Dengan bantuan tersebut, mereka berhasil mengembangkan Ekowisata Sungai Hitam Lestari, yang kini menjadi salah satu destinasi unggulan di Samboja.

Ekowisata ini menawarkan pengalaman menyusuri sungai sembari melihat kehidupan liar bekantan. Menurut Aidil, waktu terbaik untuk menyaksikan kegiatan ini adalah pagi dan sore hari.

Tarif yang dikenakan pun cukup terjangkau, memungkinkan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmati keindahan alam serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang didukung oleh Pokdarwis SHL.

Penulis : Reihan Noor

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram