Bebaca.id, Tenggarong – Kelompok Sadar Wisatawan (Pokdarwis) Danau Siran, Desa Muara Siran, sedang giat mengembangkan lokasi wisata yang mereka kelola.
Desa ini, terletak di pedalaman Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memiliki pesona alam yang beragam, salah satunya adalah danau seluas hampir 9 ribu hektar yang kini menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Danau tersebut dikelilingi oleh hutan gambut dan berbagai jenis tumbuhan yang menyerupai keindahan wisata Raja Ampat yang terkenal di Indonesia.
Ketua Pokdarwis Danau Siran, Heri Fadli, menjelaskan bahwa pengembangan lokasi ini telah dilakukan sejauh yang mereka mampu, termasuk perbaikan sarana prasarana, penambahan fasilitas, dan upaya promosi.
“Meskipun kunjungan wisata kami sempat terganggu oleh musim kemarau panjang dan kami harus menutup sementara, namun saat ini kunjungan wisata mulai meningkat perlahan,” ujarnya.
Heri juga menyebutkan berbagai paket wisata yang ditawarkan kepada pengunjung, yang melibatkan penginapan atau homestay yang disediakan oleh warga setempat.
“Kami menawarkan berbagai paket, termasuk penginapan atau homestay yang dikelola oleh warga setempat. Pengunjung dapat menikmati pemandangan danau, serta bermain canoe di hutan gambut dengan ketenangan seperti di Raja Ampat,” katanya.
“Iuran paket tersebut bervariasi tergantung pada fasilitas yang diambil, misalnya, untuk penjemputan dari kecamatan kami memiliki paket tersendiri. Biaya transportasi untuk tujuh orang adalah 1,4 juta rupiah, termasuk akses langsung ke danau. Sedangkan tiket wisata ke lokasi hanya dikenakan biaya 5 ribu rupiah saja,” tambahnya.
Namun demikian, Heri juga menyoroti kesulitan akses menuju lokasi wisata tersebut. Meskipun potensi wisata di Danau Siran tinggi dan dapat meningkatkan perekonomian lokal, namun akses jalan yang sulit menjadi kendala utama.
“Kami sangat membutuhkan akses jalan darat yang baik, karena saat ini akses menuju lokasi wisata sangat sulit dan membuat biaya wisata menjadi mahal. Kami berharap ada pembangunan akses jalan dari Bukit Jering ke lokasi kami, karena dari Tenggarong saja ke kecamatan butuh waktu minimal 2,5 jam. Dari Muara Siran ke kecamatan hanya memakan waktu 40 menit, tetapi dari Lampung ke danau juga memakan waktu yang sama,” tutupnya.
Penulis : Reihan Noor