bebaca.id, TENGGARONG – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) terus memperkuat upaya mereka dalam mengembangkan desa wisata mandiri yang berkelanjutan.
Sejak tahun 2019, lebih dari 50 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) telah dibentuk, menciptakan momentum baru bagi pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan pariwisata.
Ridha Fatrianta, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dispar Kukar, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk memfasilitasi pembentukan Pokdarwis sebagai kunci utama dalam mengoptimalkan potensi wisata desa,” ujarnya.
Pokdarwis, yang bergerak dengan semangat gotong royong, diharapkan menjadi motor penggerak dalam pengelolaan potensi wisata. Ini sejalan dengan visi Dispar Kukar untuk menciptakan desa wisata yang tidak hanya kompetitif tetapi juga mandiri.
“Kami sangat bangga dengan inisiatif swadaya yang ditunjukkan oleh Pokdarwis. Peran kami adalah sebagai fasilitator yang mendukung, bukan mengontrol,” tambah Ridha.
Pada upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Dispar Kukar merencanakan program sertifikasi pemandu wisata, termasuk pemandu penyelaman di kawasan pesisir. Program ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan standar layanan wisata tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Setelah proses sertifikasi, Dispar Kukar akan memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan, dengan fokus pada kebutuhan khusus masing-masing Pokdarwis.
“Bantuan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik spesifik dari setiap Pokdarwis,” jelas Ridha.
Bahkan, Dispar Kukar berencana untuk mengintegrasikan pengelolaan Pokdarwis pada struktur pemerintahan desa. Langkah strategis ini bertujuan memastikan keberlanjutan dan pengembangan pariwisata lokal yang lebih inklusif.
“Kami ingin Pokdarwis tidak hanya mandiri secara finansial, tetapi juga mampu mengembangkan paket wisata yang inovatif. Dengan begitu, pemerintah desa dapat lebih aktif terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan Pokdarwis sebagai unit usaha,” pungkas Ridha.
Inisiatif ini merupakan bukti nyata dari komitmen Pemerintah Daerah (Pemdes) untuk mengembangkan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan aspirasi masyarakat untuk mencapai kemandirian ekonomi dan kebanggaan lokal.
Dengan langkah-langkah ini, Kukar tidak hanya memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, baik secara ekonomi maupun sosial.
Penulis : Reihan Noor