bebaca.id, SAMARINDA -Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan bahwa bonus demografi membawa dampak yang dapat mempengaruhi masyarakat secara positif maupun negatif.
Kata dia, Kaltim akan menghadapi bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif (15–64 tahun) lebih besar dibandingkan jumlah penduduk usia nonproduktif (65 tahun ke atas).
Bonus demografi merupakan momen langka yang mungkin hanya terjadi sekali dalam peradaban manusia di sebuah negara.
“Bonus demografi ini adalah kesempatan sekaligus ancaman. Jika tidak dikelola dengan bijak, dampaknya bisa memicu berbagai permasalahan sosial, mulai dari tingginya angka pengangguran hingga meningkatnya kriminalitas,” ujarnya Senin (11/11/2024) malam.
Menurutnya bonus demografi dapat memberikan dampak positif bagi suatu negara, seperti meningkatkan produktivitas negara, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan aktivitas ekonomi usaha, bisnis, dan industri, dan membuka peluang tenaga kerja.
Adapun dampak buruk dari bonus demografi yaitu bisa menyebabkan bertambahnya angka pengangguran dan penurunan tingkat produktivitas masyarakat dan negara.
“Persiapan serius harus dilakukan untuk memastikan bonus demografi ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltim,” jelasnya.
Oleh karena itu, pentingnya investasi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas jadi kunci utama agar bonus demografi ini memberikan manfaat bagi negara.
“Jika kita gagal menyiapkan SDM unggul, kita berisiko menghadapi masa depan yang penuh masalah sosial,” jelasnya.
Selain itu perlu pemerintah daerah untuk mampu menyediakan lapangan kerja yang memadai serta program pengembangan keterampilan yang relevan bagi generasi muda.
Penulis : Reihan Noor