Bebaca.id, Tenggarong – Hari jadi ke-14 Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, berlangsung meriah di Balai Pertemuan Umum (BPU) desa. Perayaan tersebut dihadiri tokoh masyarakat, sesepuh, warga, dan tamu dari pemerintah kabupaten yang turut menyemarakkan suasana kebersamaan.
Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, dalam sambutannya menegaskan pentingnya tradisi selamatan yang selalu dilaksanakan tiap tahun. “Selamatan ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang setiap tahun kami laksanakan dalam rangka memperingati ulang tahun desa. Ini menjadi rutinitas yang terus kami jaga,” katanya di hadapan undangan.
Selain selamatan, panitia juga menyiapkan berbagai acara hiburan untuk masyarakat. Pentas seni, pertunjukan ludruk dan jaranan, serta penampilan religi dari kelompok ibu-ibu habsy menambah semarak perayaan hari jadi desa.
Sutarno menyebutkan bahwa penutupan rangkaian acara akan dilakukan pada malam Senin melalui kegiatan “Sumber Sari Bershalawat”. Menurutnya, penutupan dengan nuansa religius dan budaya menjadi penegasan identitas desa.
Tak hanya hiburan, kegiatan olahraga juga dilibatkan dalam perayaan ini. Lomba memancing, jalan santai, hingga senam zumba berhasil meningkatkan partisipasi dan kebersamaan warga desa dari berbagai kalangan.
Momentum HUT ini juga dijadikan refleksi perjalanan desa sejak resmi menjadi desa definitif pada 12 September 2011. Dalam acara tersebut, Sutarno menyampaikan penghargaan kepada Tugiran dan Mbah Kardi sebagai penggagas pemekaran desa.
Meski banyak pencapaian diraih, Sutarno menegaskan masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, terutama masalah infrastruktur jalan. “Ini adalah anugerah luar biasa. Meski sudah banyak pencapaian selama 14 tahun, kami menyadari masih banyak pekerjaan rumah, seperti pembangunan jalan penghubung antar desa dan jalan lingkar desa. Harapannya, dengan kehadiran Bapak Bupati, aspirasi warga bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Perayaan HUT ke-14 Desa Sumber Sari menjadi wujud nyata kebersamaan warga yang bertekad membangun desa. Tradisi, budaya, hingga refleksi sejarah melebur menjadi semangat baru untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Adv/DPMDKukar
