Penulis : SultanAL
TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat dukungan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program Kredit Kukar Idaman Terbaik (KKI Terbaik).
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata visi Kukar Idaman Terbaik di bawah kepemimpinan Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin, yang berkomitmen menghadirkan pembiayaan tanpa bunga dengan plafon pinjaman lebih besar bagi pelaku usaha lokal.
Bupati Aulia menegaskan, program KKI akan terus dilanjutkan bahkan ditingkatkan. Kebijakan ini, kata dia, merupakan bagian dari 17 program prioritas yang berfokus memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis UMKM.
“KKI kita lanjut, bahkan kita tingkatkan. Kita sudah komitmen dan bersepakat menaikkan dari Rp50 juta jadi Rp150 juta,” ujar Aulia, Senin (27/10/2025).
Ia menambahkan, peningkatan plafon pinjaman tersebut juga dibarengi langkah strategis memperkuat permodalan melalui kerja sama dengan Bankaltimtara.
Pemkab Kukar, kata Aulia, akan menambah penyertaan modal menggunakan dividen sebesar Rp21 miliar yang diterima dari Bankaltimtara pada 2024.
“Dividen yang kita peroleh dari Bankaltimtara sebesar Rp21 miliar di tahun 2024 akan kita sertakan kembali. Dengan begitu, penyertaan modal kita akan naik menjadi sekitar Rp42 miliar,” terangnya.
Langkah ini diambil agar kapasitas pembiayaan bagi pelaku usaha semakin luas dan berkelanjutan.
Menurut Aulia, hasil implementasi program KKI sejauh ini cukup membanggakan. Tingkat penyaluran kredit telah menembus lebih dari 70 persen dari total dana bergulir, sementara tingkat kredit macet berada di bawah 2,5 persen.
“Artinya, kredit ini sudah sangat sehat. Masyarakat yang meminjam bisa mengelola usahanya dengan baik,” jelasnya.
Namun, Aulia menyebut pihak Bankaltimtara belum dapat langsung menaikkan plafon pinjaman hingga Rp500 juta karena tambahan modal dari Pemkab Kukar baru akan disertakan pada tahun anggaran berikutnya.
“Insyaallah di 2026 itu kita sertakan kembali, karena pos anggarannya sudah kita siapkan dari dividen tahun sebelumnya,” kata Aulia.
Ia menegaskan, program KKI terbukti berdampak positif terhadap perputaran ekonomi masyarakat. Melalui skema kredit bergulir ini, pelaku usaha tidak hanya memperoleh modal, tetapi juga dorongan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha.
“Kalau kita lihat, dari serapan pinjaman yang tinggi dan tingkat kemacetan rendah, uangnya muter dengan bagus. Itu artinya program ini berjalan efektif,” ucapnya.
Lebih lanjut, Aulia menjelaskan bahwa KKI bukan sekadar program bantuan keuangan, melainkan strategi besar Pemkab Kukar dalam membangun kemandirian ekonomi daerah.
Pertumbuhan UMKM yang pesat, menurutnya, juga berdampak langsung terhadap sektor pertanian dan perikanan sebagai basis utama ekonomi masyarakat Kukar.
“Kita lihat UMKM tumbuh, petani dan nelayan juga meningkat produktivitasnya. Jadi ini saling berhubungan,” tambahnya.
Program Kredit Kukar Idaman sendiri merupakan bagian dari 17 Program Prioritas Kukar Idaman Terbaik, yang dirancang untuk memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pembiayaan murah tanpa bunga bagi masyarakat produktif.
Melalui peningkatan program ini, Pemkab Kukar berharap semakin banyak masyarakat dapat menikmati manfaat pembangunan ekonomi daerah secara langsung.
“Harapan kita, warga Kukar semakin sejahtera, punya usaha yang kuat, dan tidak bergantung lagi pada pinjaman berbunga tinggi,” tutup Aulia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kukar, Fathul Alamin, menjelaskan bahwa KKI Terbaik merupakan pengembangan dari program sebelumnya, dengan peningkatan plafon pinjaman maksimal hingga Rp500 juta per pelaku usaha.
Selain itu, tersedia pula tambahan akses permodalan bagi BUMDes dan koperasi hingga Rp1 miliar.
“Program KKI Terbaik ini adalah kelanjutan dari KKI lama, tapi dengan peningkatan plafon pinjaman. Kalau dulu maksimal Rp50 juta, sekarang bisa sampai Rp500 juta per pelaku usaha,” ujarnya.
Hingga Juli 2025, tercatat 1.763 pelaku usaha telah memanfaatkan program KKI dengan total penyaluran sekitar Rp32 miliar. Dari sekitar 60 ribu UMKM aktif di Kukar, sektor dominan meliputi pertanian, perikanan, pengolahan, dan jasa.
Fathul berharap, keberlanjutan program KKI Terbaik dapat memperluas akses permodalan, memperkuat ekonomi masyarakat, serta menjadi motor penggerak mewujudkan Kukar yang mandiri dan sejahtera.
“Harapan kami, dengan plafon Rp500 juta dan bunga nol persen, pelaku UMKM bisa lebih maksimal mengembangkan usaha mereka,” pungkasnya.




