Bebaca.id – Seorang anggota Direktorat Narkoba Polda Sumut, Ipda RS, diduga menipu rekannya sendiri, Bripka Shcalomo, dengan modus menjanjikan kelulusan dalam tes Sekolah Inspektur Polisi (SIP). Akibatnya, Bripka Shcalomo mengalami kerugian hingga Rp 850 juta.
Kuasa hukum Bripka Shcalomo, Olsen Tobing, menjelaskan bahwa kasus ini bermula pada Desember 2023. Saat itu, Ipda RS menawarkan bantuan agar kliennya bisa lulus SIP dengan syarat membayar Rp 600 juta. Karena merasa percaya, uang tersebut pun diserahkan.
Namun, setelah hasil seleksi diumumkan, Shcalomo ternyata tidak lulus. Ketika dikonfirmasi, Ipda RS beralasan bahwa kliennya bisa masuk di gelombang kedua, tetapi harus menambah Rp 250 juta lagi pada April 2024. Lagi-lagi, setelah membayar, Shcalomo tetap tidak lulus.
Merasa tertipu, Bripka Shcalomo akhirnya meminta uangnya kembali. Namun, Ipda RS terus menghindar hingga akhirnya kasus ini dilaporkan ke Propam Polda Sumut dan Direktorat Kriminal Umum (Krimum) Polda Sumut pada Oktober 2024.
“Kami melaporkan kasus ini ke Propam dan Krimum Polda Sumut sejak 2024. Namun hingga kini, uang klien kami belum dikembalikan,” ujar Olsen kepada wartawan, Jumat (21/2).
Laporan ke Propam tercatat dalam surat SPSP2/131/X/2024/SUBBAGYANDUAN, sementara laporan penipuan terdaftar dengan nomor LP/B/1430/X/2024/SPKT/POLDASUMUT.
Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani, membenarkan bahwa laporan ini telah diterima dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
“Sudah ditangani, prosesnya masih tahap penyelidikan,” ujar Siti saat dikonfirmasi.
Kasus ini kembali menjadi sorotan karena melibatkan sesama anggota kepolisian. Praktik penipuan berkedok jaminan kelulusan sekolah perwira ini diharapkan bisa diusut tuntas demi menjaga integritas institusi kepolisian.
Penulis : Yusuf S A
