Jakarta – Korea Utara secara tegas menolak pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang seharusnya dijadwalkan dengan Jepang di negaranya pada Selasa (26/3/2024). Hal ini dikarenakan Korea Utara sangat khawatir atas penyebaran penyakit misterius yang berasal dari Jepang.
Penyakit yang dimaksud Korea Utara berupa wabah bentuk penyakit streptokokus grup A, Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS), yang saat ini tengah melanda Jepang selama beberapa waktu terakhir.
Meski pertandingan tersebut direncanakan akan berlangsung di Pyongyang, pihak Korea Utara memandang bahwa risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh penyakit ini terlalu besar jika diabaikan.
Pasalnya, STSS merupakan penyakit yang dianggap sangat serius karena menyerang dengan gejala radang tenggorokan dan dapat menyebabkan demam, diare, muntah, kelelahan, dan bahkan kematian.
Institut Penyakit Menular Nasional Jepang (NIID) bahkan telah mencatat peningkatan kasus STSS, dengan 378 kasus tercatat dalam dua bulan pertama tahun 2024.
Keputusan Korea Utara untuk membatalkan pertandingan ini, tentunya demi keselamatan dan kesehatan masyarakatnya. Meski begitu, hal ini menjadi tantangan baru terutama soal jadwal pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Jepang dan Korea Utara.
Saat ini, pihak Asian Football Confederation (AFC) dan FIFA (Federation Internationale de Football Association) sedang mencari solusi terbaik untuk mengatasi situasi ini. Sehingga, pertandingan antara keduanya bisa dilaksanakan.