Bebaca.id, TENGGARONG – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) optimistis mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp800 miliar di tahun 2024. Angka ini 14,3% lebih tinggi dibandingkan realisasi PAD Kukar di tahun 2023 yang mencapai Rp700 miliar.
Kepala Bapenda Kukar, Bahari Joko Susilo, menjelaskan bahwa target ambisius ini didasari oleh keyakinan akan potensi besar PAD Kukar yang belum terealisasi secara maksimal. Selain itu, perubahan aturan perpajakan daerah yang lebih menguntungkan daerah juga diyakini akan mendongkrak PAD.
“Perubahan UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 membuka peluang baru bagi peningkatan PAD Kukar,” jelas Joko, Selasa (11/6/2024).
Salah satu dampak positif dari perubahan regulasi ini adalah bertambahnya sumber pendapatan daerah.
Beberapa jenis pencatatan yang sebelumnya tidak dikategorikan sebagai PAD, kini dapat dikategorikan sebagai retribusi daerah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan PAD dari sektor retribusi secara signifikan.
“Kami optimis target peningkatan PAD dari sektor pajak daerah dapat mencapai 8-10% dibandingkan tahun 2023,” harapnya.
Dia menuturkan bahwa potensi terbesar penyumbang PAD Kukar berasal dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dengan kontribusi lebih dari 50% berasal dari retribusi daerah.
Peningkatan PAD ini diharapkan dapat memperkuat pengendalian fiskal daerah dan mengurangi ketergantungan Kukar terhadap dana bagi hasil yang bersifat fluktuatif.
“Target kami adalah agar minimal 50% Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar dibiayai dari PAD. Dengan demikian, pembangunan daerah tidak akan terlalu bergantung pada dana dari pemerintah pusat,” tegasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra