Follow:

Baca Berita Terbaik di sini!

Search
Close this search box.
Foto : Desa Loh Sumber, Kembangkan Wisaya Sejarah Tugu Pembantaian Loa Kulu, di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar)

Menyusuri Sejarah, Menikmati Agrowisata Loh Sumber

Bebaca.id, TENGGARONG – Desa Loh Sumber di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), sedang mengambil langkah besar untuk menjadikan desanya sebagai destinasi wisata yang menarik dengan fokus pada sejarah yang kaya.

Desa Loh Sumber di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), tengah mengambil langkah besar untuk menjadikan desanya sebagai destinasi wisata yang menarik dengan fokus pada sejarah yang kaya.

Sebelum masa kemerdekaan, wilayah Loh Sumber dikenal sebagai salah satu daerah konsesi pertambangan milik kolonial Belanda dan kemudian Jepang. Masa-masa tersebut meninggalkan jejak kelam di mana sejumlah warga desa dan pejuang kemerdekaan menjadi korban kekerasan hingga kehilangan nyawa.

Hingga kini, lubang dan tugu pembantaian masyarakat Loa Kulu menjadi saksi bisu perjuangan masa lampau.

Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, bertekad untuk menjaga dan menghidupkan kembali sejarah ini agar tidak terlupakan. Salah satu rencananya adalah mengembangkan desa menjadi destinasi wisata sejarah dan pusat edukasi perjuangan.

“Dalam waktu dekat, kami berencana untuk mengembangkan potensi pariwisata dan sejarah di desa. Salah satunya adalah dengan mempromosikan sejarah lubang dan tugu pembantaian masyarakat Loa Kulu,” ujar Sukirno.

Tidak hanya itu, Sukirno juga berencana untuk menghidupkan kembali taman agrowisata desa yang sebelumnya sempat terbengkalai, sehingga dapat menjadi tambahan daya tarik bagi wisatawan. Upaya ini akan melibatkan kerja sama erat dengan kelompok masyarakat setempat.

“Tujuan kami dalam mengembangkan wisata sejarah bukanlah untuk mengingatkan tragedi masa perjuangan, namun untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan. Selain itu, tujuan lainnya adalah agar sejarah desa ini dapat diakses oleh masyarakat luas,” pungkasnya.

Desa Loh Sumber tidak hanya berharap dapat menarik wisatawan, tetapi juga membangun kesadaran akan sejarah dan warisan perjuangan yang tak ternilai.

Penulis : Reihan Noor

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram