Bebaca.id, Kutai Kartnagera – Ketika berbicara tentang pengentasan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, mengambil langkah strategis yang menyentuh langsung kebutuhan mendasar masyarakat. Melalui program bedah rumah yang diusung oleh Bupati Edi Damansyah, pemerintah daerah berkomitmen menyediakan hunian layak sebagai bagian dari upaya memperbaiki kesejahteraan warga prasejahtera.
“Salah satu dari 14 variabel kemiskinan adalah rumah tidak layak huni. Oleh karena itu, Pemkab Kukar melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni berupaya mengubahnya menjadi rumah yang layak huni sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan,” ujar Edi Damansyah dalam pernyataannya di Tenggarong, Selasa (21/1), seperti dilansir dari Antara.
Program ini menyasar warga yang telah didata sebagai pemilik rumah tidak layak huni. Dalam beberapa kasus, rumah tidak hanya direnovasi tetapi juga dibangun ulang karena kerusakan yang parah. Melalui pendekatan ini, Pemkab Kukar menunjukkan komitmen nyata untuk menurunkan angka kemiskinan yang saat ini mencapai 7,61 persen atau sekitar 60.857 penduduk miskin, berdasarkan data BPS Kalimantan Timur tahun 2024.
Pada peresmian salah satu rumah layak huni di Desa Prangat, Kecamatan Marangkayu, Edi menyampaikan apresiasinya kepada Kodim 0908/Bontang yang telah mendukung pelaksanaan program melalui karya bakti bedah rumah. “Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut, bahkan dapat ditingkatkan untuk program ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Lebih dari sekadar memberikan tempat tinggal layak, program ini memiliki visi berkelanjutan. Setelah rumah selesai dibangun, fokus berikutnya adalah pemberdayaan ekonomi keluarga penerima manfaat. Bupati Edi meminta kepala desa untuk aktif mengawal proses ini, termasuk memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian, memberikan pelatihan, dan mendukung usaha mikro. Dengan demikian, keluarga penerima manfaat tidak hanya mendapatkan rumah, tetapi juga peluang untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka.
Tidak hanya berhenti di situ, Edi menyoroti pentingnya pendidikan sebagai jalan keluar dari kemiskinan. Melalui program “Satu Keluarga Satu Sarjana”, Pemkab Kukar mendorong anak-anak dari keluarga prasejahtera untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Program bedah rumah di Kutai Kartanegara tidak hanya memberikan atap yang layak bagi masyarakat miskin, tetapi juga membuka jalan menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, harapan untuk masa depan yang lebih cerah kini mulai terwujud dari rumah-rumah yang berdiri kokoh di pelosok Kukar.
Penulis : Reihan Noor