Jakarta – Menteri Pertanian RI, Andi Amran, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tak panik menghadapi kenaikan harga daging sapi dan ayam yang terjadi belakangan ini di Indonesia.
Kenaikan harga tersebut seharusnya dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk berbuat kebaikan dan memberikan dukungan kepada para petani yang selama ini telah bekerja keras di Ladang.
“Sikap empati terhadap petani adalah cara kita menghadapi kenaikan harga daging. Kita tidak boleh panik, tetapi sebaliknya, kita harus melihat ini sebagai kesempatan untuk memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Andi Amran juga menegaskan bahwa stok daging ayam dan daging sapi di Indonesia masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang hari raya. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk melakukan panic buying atau memborong daging secara berlebihan.
“Stoknya cukup, produksi ayam cukup, telur kita cukup, tapi kalau naik dikit tolong dipahami. Peternak dan petani cabe kita tidak punya THR, tunjangan hari raya,” tambahnya.
Menteri Pertanian RI juga mengingatkan bahwa memberikan sedekah tidak hanya terbatas pada pemberian uang tunai kepada yang membutuhkan, tetapi juga bisa dilakukan dengan cara berbeda.
Salah satu cara yang disarankannya untuk mendukung para petani, adalah membeli daging sapi atau ayam dengan harga yang relatif lebih tinggi.
“Ini adalah cara kita mendukung pertumbuhan ekonomi petani Indonesia dan menciptakan kesejahteraan bagi mereka,” tutupnya.
Dengan demikian, Andi Amran berharap bahwa dengan sikap tenang dan kepedulian ini, masyarakat dapat membantu mengurangi beban para petani di tengah kenaikan harga yang terjadi menjelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.