Follow:

Baca Berita Terbaik di sini!

Search
Close this search box.
Foto: Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, 'PKB tetap di jalur perubahan'.
Foto: Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, 'PKB tetap di jalur perubahan'.

Tak Tergoda Gerbong Prabowo-Gibran, PKB Tetap di Jalur Perubahan

Jakarta – Situasi politik Indonesia kembali memanas setelah pemilihan presiden tahun 2024 telah dilangsungkan 14 Februari lalu. Ketegangan dan berbagai spekulasi pun turut berkembang, salah satunya berkaitan dengan aliansi partai politik.

Di tengah situasi yang ada ini, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, menegaskan satu hal, untuk saat ini, ‘PKB tetap di jalur perubahan’.

Pernyataan tegas ini dikeluarkan Muhaimin Iskandar pada Selasa (20/2/2024), di Gedung Yusuf Building Lawfirm, Mampang, Jakarta Selatan. Ketika ditanya, apakah PKB bakal bergabung bersama Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa dengan Cak Imin, menghilangkan keraguan bagi para pengamat politik dan masyarakat umum yang saat ini tengah memperhatikan pergerakan PKB di politik Nasional.

Hal ini menegaskan komitmen PKB terhadap visi dan misi partai, yang selalu berpegang pada nilai-nilai perubahan dan keadilan.

“Saya terus di jalan perubahan,” ungkap, dikutip dari Kompas.com.

Meski begitu, Cak Imin tak menjawab secara pasti ketika ditanya apakah posisi itu akan terus dipertahankan sampai penghitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir.

Justru, calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan meminta awak media tak buru-buru menanyakan posisi politik PKB dan Muhaimin ke depan. Alangkah baiknya, agar publik menunggu semua proses Pemilu selesai.

“Ini KPU belum memutuskan siapa pemenang,” terangnya.

Di sisi lain, Anies mengklaim posisi tiga partai politik (parpol) di Koalisi Perubahan sampai saat ini tetap solid. Itu artinya, tak ada yang berubah meski Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sempat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Minggu (18/2/2024).

“Enggak ada yang berubah (Nasdem, PKS, PKB tetap di jalur perubahan),” tegasnya.

Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menganggap PKB sulit menjadi oposisi.

Sebab, menurutnya, selama ini PKB selalu menjadi partai politik (parpol) yang berada di dalam kekuasaan atau pemenang pilpres.

“Karena memang mazhab politik PKB itu enggak pernah jadi oposisi. Ya mirip-mirip Golkar The Ruling Party (partai penguasa), jadi siapapun yang menang jadi presiden, kecenderungan besar berkoalisi,” sebut Adi, Sabtu (17/2/2024).

Oleh karena itu, ia memprediksi PKB pada akhirnya akan merapat ke Prabowo-Gibran yang saat ini unggul berdasarkan hitung cepat atau quick count berbagai lembaga

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram