Washington DC – Seorang pilot militer Amerika Serikat (AS) dinyatakan meninggal dunia usai mengambil tindakan ekstrem di depan Kedutaan Israel di Washington, D.C. Kejadian ini dilakukan sebagai aksi untuk mengecam kekerasan di wilayah Palestina.
Nama pria itu belum diumumkan, namun Angkatan Udara AS mengonfirmasi kabar meninggalnya tentaranya tersebut terjadi pada Senin (26/2/2024) kemarin.
Sebelum pembakaran diri, pilot itu terlebih dulu merekam aksinya melalui video yang diunggah di media sosial Twitch, dengan terus menyatakan ketidaksetujuannya terhadap apa yang disebut ‘genosida’ terhadap rakyat Palestina.
Dalam video ini, pria tersebut memperlihatkan dirinya mengenakan seragam militer dan berteriak: “Saya tidak akan menjadi bagian dari genosida.”.
Dia kemudian menyiram dirinya dengan cairan dan membakar tubuhnya di depan Kedubes Israel, ‘Bebaskan Palestina!’ terus menggema selama pembakaran berlangsung, hingga dia pingsan tak sadarkan diri.
Petugas darurat pun tiba di tempat kejadian usai menerima panggilan terjadinya sebuah kebakaran menghebohkan di luar Kedutaan Besar Israel. Pilot tersebut ditemukan dalam kondisi kritis dan segera dibawa ke rumah sakit.
Namun sayangnya, upaya tim petugas darurat tidak berhasil, dan pilot tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Aksi ini terjadi di tengah ketegangan yang terus meningkat di Palestina, terutama di Gaza. Pekan sebelumnya, Amerika Serikat memveto sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Ini adalah veto ketiga yang diberikan oleh AS dalam kaitannya dengan konflik ini.
Beberapa pemilih di Partai Demokrat Amerika Serikat di Michigan menekan Presiden Joe Biden untuk lebih tegas dalam menanggapi kekerasan di Gaza.
Sebuah kelompok pemilih Arab-Amerika di negara bagian tersebut mengklaim akan memilih :tanpa komitmen’ atau menulis ‘Bebaskan Palestina’ pada surat suara mereka dalam pemilihan pendahuluan.
Dalam satu pernyataan, Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Biden sangat frustrasi terhadap keputusan Israel dan menyebutkan upaya AS untuk menghentikan konflik ini sama sekali belum berhasil.
Kematian pilot militer AS ini menandai awal episode dalam aksi protes dan keputusasaan yang melanda wilayah Palestina.