Bebaca.id, Tenggarong – Pemerintah Desa (Pemdes) Perangat Selatan, yang terletak di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), berhasil mengubah sebuah embung menjadi destinasi wisata yang meyenangkan.
Lokasi ini dinamai Pariwisata Embung Dumati, yang diharapkan akan menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa.
Sebelumnya, Embung Dumati adalah area rawa yang dibendung untuk irigasi pertanian saat musim kemarau.
Kepala Desa (Kades) Perangat Selatan, Sarkono menyebutkan, bahwa area wisata ini memiliki luas sekitar dua hektar dan memiliki lokasi yang strategis, yang diyakini akan menarik minat wisatawan.
Untuk mengembangkan potensi wisata tersebut, Pemdes berencana menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS) dan PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ).
Dalam dua tahun terakhir, kedua perusahaan tersebut telah menyumbangkan sekitar Rp400 juta untuk pembangunan embung.
Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan sarana seperti toilet, gazebo, dan taman pada tahun 2024 ini. Selain itu, Pemdes juga berencana membentuk sarana edukasi bagi pelajar yang ingin melakukan study tour di sana.
Sarkono juga menekankan bahwa Pariwisata Embung Dumati bukan hanya tempat wisata biasa, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan sosial, ekonomi, dan pertanian.
Dia mencatat bahwa ada konsep pengelolaan pariwisata yang melibatkan pihak swasta, seperti lembah asri yang dapat digunakan untuk pelatihan pertanian dan peternakan.
Harapannya, pariwisata ini dapat berkontribusi pada ekonomi lokal, lingkungan, dan sosial, dan pada tahun 2025 dapat menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Sugiharto menambahkan, bahwa pemerintah daerah terus mendorong pengembangan potensi pariwisata oleh para pelaku wisata atau Pokdarwis di daerah tersebut.
Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kukar, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Penulis : Reihan Noor