Gedung Ekonomi Kreatif Kukar Siap Jadi Ruang Produktif bagi Komunitas Lokal

Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif semakin nyata. Sebuah gedung khusus bagi pelaku ekraf kini tengah disiapkan di Tenggarong, yang akan menjadi pusat kegiatan seni, budaya, dan inovasi masyarakat.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, bersama Wakil Bupati Rendi Solihin dan Sekretaris Daerah, meninjau langsung progres pembangunan Gedung Ekonomi Kreatif (Ekraf) pada Selasa (1/7/2025). Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas serta mengidentifikasi kebutuhan teknis yang masih harus disempurnakan sebelum gedung difungsikan secara penuh.

Bangunan yang mulai dikerjakan sejak akhir 2023 ini ditargetkan menjadi wadah utama bagi pelaku ekonomi kreatif di Kukar. Selain meninjau progres fisik, rombongan juga memetakan kebutuhan seperti akses jalan dan pembagian ruang yang akan mendukung berbagai kegiatan kreatif di dalamnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, mengatakan bahwa hasil peninjauan lapangan menemukan beberapa catatan penting, terutama terkait kebutuhan ruang untuk tujuh dari 17 subsektor ekonomi kreatif nasional.

“Kami ingin memastikan gedung ini benar-benar fungsional. Setiap ruang harus bisa mengakomodasi aktivitas para pelaku kreatif, dari seni pertunjukan hingga kriya dan kuliner,” jelas Arianto.

Ia menambahkan, seluruh catatan teknis akan segera dibahas dalam perubahan APBD agar penyelesaian bisa dipercepat. Harapannya, gedung ini dapat segera menjadi ruang produktif dan inklusif bagi komunitas kreatif Kukar.

Tak hanya fokus pada infrastruktur, Dinas Pariwisata juga tengah menyiapkan konsep pengelolaan yang melibatkan pelaku UMKM dan komunitas seni. Salah satu rencana yang sedang dikaji adalah penambahan Pujasera atau sentra kuliner di sekitar area gedung, agar kawasan tersebut hidup tidak hanya di siang hari, tapi juga pada malam hari.

“Kehadiran UMKM akan memberi nilai tambah. Selain menghidupkan suasana, dampak ekonominya juga langsung terasa bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Gedung Ekraf nantinya tidak sekadar menjadi ruang kerja bersama, tetapi juga dirancang sebagai pusat kegiatan yang memadukan unsur seni, budaya, dan kolaborasi lintas komunitas. Dinas Pariwisata melalui bidang ekonomi kreatif berencana mengisi gedung dengan berbagai program, mulai dari pertunjukan seni, festival komunitas, workshop kreatif, hingga pameran produk lokal.

Lebih jauh, Arianto memastikan pihaknya siap jika pengelolaan gedung tersebut dipercayakan langsung kepada Dinas Pariwisata Kukar.

“Kami memiliki SDM yang mumpuni dan jaringan komunitas yang luas. Jika diberi mandat, kami siap menjadikan Gedung Ekraf ini sebagai ikon baru ekonomi kreatif di Kukar,” tegasnya.

Pemerintah daerah menaruh harapan besar agar keberadaan Gedung Ekraf dapat membuka ruang kolaborasi lintas sektor. Fasilitas ini diharapkan menjadi rumah bersama bagi para seniman, kreator digital, pelaku UMKM, dan komunitas budaya dalam melahirkan ide-ide baru yang mengangkat potensi lokal ke panggung yang lebih luas.

“Inilah bentuk nyata komitmen Kukar untuk membangun ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi. Gedung ini bukan sekadar bangunan, tapi simbol semangat baru bagi generasi muda Kukar,” tutup Arianto.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram