Bebaca.id, Jakarta – Pemerintah Arab Saudi resmi meluncurkan sistem digital terbaru bernama Tasreeh, yang berfungsi sebagai platform perizinan bagi jemaah haji dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Langkah ini merupakan bagian dari upaya modernisasi pengelolaan arus masuk ke Makkah menjelang musim haji 1446 H/2025 M.
Melalui kolaborasi antara Kementerian Dalam Negeri dan Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan (SDAIA), Tasreeh dihadirkan untuk menyederhanakan proses penerbitan izin bagi jemaah lokal maupun internasional, serta mengintegrasikannya langsung dengan platform haji dan umrah, Nusuk.
Selain jemaah, sistem ini juga mencakup pengeluaran izin untuk petugas, relawan, dan kendaraan operasional yang memerlukan akses ke tempat-tempat suci. Izin-izin tersebut akan bisa diakses melalui aplikasi Tawakkalna, dan dicek secara digital oleh aparat keamanan di gerbang masuk Makkah lewat aplikasi Maidan.
Peluncuran Tasreeh bertepatan dengan diberlakukannya sejumlah regulasi baru. Mulai 29 April 2025, hanya pemegang visa haji yang sah yang boleh memasuki Makkah. Bagi ekspatriat yang tak memiliki izin resmi, larangan masuk akan berlaku lebih awal, yakni 23 April 2025.
Pemerintah Saudi juga menetapkan batas waktu bagi jemaah umrah yang masih berada di Makkah. Mereka diwajibkan kembali ke negara asal paling lambat 1 Zulkaidah 1446 H atau 29 April 2025. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan.
Selain itu, pemerintah juga akan menghentikan sementara penerbitan izin umrah di platform Nusuk mulai 29 April hingga 10 Juni 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keteraturan dan keamanan selama penyelenggaraan ibadah haji yang akan datang.
Dengan hadirnya Tasreeh, Arab Saudi berharap pengelolaan mobilitas di Makkah selama musim haji akan lebih terstruktur, aman, dan berbasis teknologi canggih.
Penulis : Yusuf S A