Jakarta – Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, menjelaskan bahwa ada total 4 orang yang menggunakan pesawat jet pribadi selama melakukan perjalanan ke Amerika Serikat sesuai laporan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari KPK, Kaesang melakukan perjalanan tersebut bersama tiga orang lainnya, yaitu istrinya Erina Gudono, kakak iparnya, dan seorang staf.
Pahala menjelaskan bahwa jika perjalanan ini dilakukan dengan pesawat komersial, biaya tiket diperkirakan mencapai Rp 90 juta per orang.
Dengan demikian, total biaya yang diperlukan untuk empat orang penumpang tersebut mencapai sekitar Rp 360 juta.
Pahala juga menyebutkan bahwa apabila jet pribadi ini ditetapkan sebagai fasilitas milik negara, maka biaya perjalanan ini harus dikonversi menjadi uang dan disetorkan kepada negara.
“Jika kami menetapkan ini sebagai fasilitas negara, maka biaya tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk uang. Kaesang sendiri sudah memberikan perkiraan biaya, yaitu sekitar Rp 90 juta per orang,” ujarnya, saat memberikan keterangan pada Selasa (17/9/2024) di gedung lama KPK, Jakarta Selatan.
Dalam keterangan lanjutannya, ia menyebut bahwa Kaesang sendiri bersedia memberikan informasi lebih lanjut jika dibutuhkan. KPK memiliki waktu kira-kira selama 30 hari untuk memproses laporan ini sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Pahala pun optimis bahwa proses analisis ini dapat diselesaikan dalam waktu 3 hingga 4 hari. “Lantas kita mintakan beberapa detail, dan sudah selesai. SOP kita memberi waktu maksimal 30 hari, tapi saya rasa ini bisa selesai dalam 3 atau 4 hari,” jelas Pahala.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep juga telah memberikan klarifikasi melalui juru bicara PSI, Sigit Widodo. Dari pernyataannya, Kaesang hanya menumpang jet pribadi milik temannya dan ia datang ke KPK atas inisiatif pribadi untuk memberikan klarifikasi, meskipun ia bukan pejabat penyelenggara negara.
“Saya menyampaikan informasi mengenai perjalanan saya ke AS yang menumpang atau nebeng temen saya,” ujar Kaesang dalam keterangan tertulis yang dibagikan oleh PSI.
