Samarinda – Minggu dini hari, Kota Samarinda dihebohkan aksi konvoi mendorong motor yang melibatkan puluhan pemuda dari Jalan RE. Martadinata hingga Jalan Slamet Riyadi. Ini merupakan tindakan tegas dari Satuan Lalu Lintas Polresta Samarinda.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, mengungkapkan bahwa aksi konvoi tersebut dilakukan akibat sejumlah pemotor dewasa ternyata membawa senjata tajam.
“Rata-rata masih usia remaja. Tapi ada yang sudah dewasa, kami sempat menemukan ada yang membawa senjata tajam,” ujar Kapolresta melalui Kasat Lantas, Kompol Creato Sonitehe Gulo.
Dua lokasi di Kota Tepian yang dijadikan rute balap liar, diantaranya Simpang Lembuswana dan Simpang Hotel Mesra Indah. Lokasi ini tegas dia, menjadi panggung bagi puluhan remaja yang asyik melakukan balapan liar di malam buta hingga dini hari.
“Tercatat 56 kendaraan kita kenakan tilang. Kendaraanya masih kita tahan di Pos Patwal Meranti,” dikutip TribunKaltim.com.
Kasat Lantas Gulo menuturkan jika keluhan masyarakat terhadap aktivitas balapan liar (bali) ini sudah sering terdengar. Bukan hanya sekadar gangguan kebisingan dari knalpot brong atau modifikasi, tetapi juga potensi bahaya dari senjata tajam yang dibawa oleh beberapa pemuda dewasa.
Tindakan tegas dari pihak kepolisian bukan hanya sebagai upaya menegakkan hukum, namun juga demi keselamatan para remaja yang terlibat dalam aksi ini. Kekhawatiran akan tindakan agresif dari warga yang merasa terganggu serta potensi kecelakaan menjadi alasan mendasar diambilnya langkah-langkah preventif.
Selain sanksi tilang, seluruh kendaraan yang terlibat dalam balapan liar akan ditahan selama tiga bulan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi efek jera bagi para pelaku dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Kepolisian juga mengimbau para pemuda untuk mematuhi aturan lalu lintas demi keamanan dan ketertiban bersama di Kota Samarinda.
