Bebaca.id, Samarinda – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir besar yang melumpuhkan Desa Wisata Pampang. Kawasan budaya ini berubah menjadi lautan air, dengan ketinggian banjir mencapai sepinggang orang dewasa pada Senin, 27 Januari 2025.
Salah satu lokasi terdampak terparah adalah Pampang Gang 2, RT 01, Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara. “Air naik terus, dua rumah sudah terendam parah,” kata seorang relawan di lokasi.
Situasi semakin kritis karena ketinggian air di Waduk Benanga telah mencapai level kuning, mendekati level merah. Dampaknya dirasakan di sejumlah kawasan, termasuk Jalan Terong dan Perumahan Bengkuring yang mulai terendam akibat kiriman air dari waduk.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga 29 Januari 2025. Beberapa wilayah yang perlu waspada adalah Samarinda Seberang, Samarinda Ulu, dan Sungai Kunjang.
Selain Desa Pampang, hujan lebat juga menyebabkan banjir di 22 titik ruas jalan di Samarinda. Ketinggian air di beberapa lokasi mencapai 20-50 cm, mengganggu aktivitas warga dan lalu lintas. Tidak hanya banjir, sejumlah bencana lain turut terjadi, tembok roboh di Jalan Biawan, Gang Lestari, longsor menimpa rumah warga di Jalan Sentosa Dalam 2, pohon tumbang di sekitar Balai Kota, Jalan Bhayangkara, longsor susulan di Jalan Damai Gang Villa Damai.
BPBD Samarinda terus melakukan pemantauan dan evakuasi di wilayah-wilayah terdampak. Masyarakat diminta tetap waspada, menghindari lokasi rawan bencana, dan mematuhi arahan dari pihak berwenang.
Banjir yang merendam Desa Wisata Pampang tidak hanya merugikan warga setempat, tetapi juga mengancam kelangsungan sektor pariwisata budaya di Samarinda. Kini, upaya pemulihan menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
Penulis : Yusuf S A