Bebaca.id, Samarinda – Banjir yang melanda Kota Samarinda sejak beberapa hari terakhir terus meluas. Hingga Kamis (30/1/2025), lebih dari 1.833 rumah terendam dan jumlahnya diperkirakan telah melebihi 2.000 bangunan. Akibatnya, 8.406 jiwa dari 2.798 KK terdampak langsung oleh banjir yang belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Menurut data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Samarinda, genangan air telah merambah 96 RT di empat kecamatan, yakni Samarinda Utara, Sungai Pinang, Palaran, dan Loa Janan.
Wilayah yang mengalami dampak paling serius antara lain Sempaja Timur, Gunung Lingai, Temindung Permai, Kelurahan Sidodadi, Loa Janan, dan Sungai Siring. Sementara itu, sejumlah perumahan seperti Bengkuring, Griya Mukti, dan Temindung Permai mengalami banjir dengan ketinggian air yang cukup tinggi.
BPBD Samarinda mencatat bahwa di Kelurahan Sempaja Timur saja, terdapat 933 bangunan yang terendam, sementara 67 bangunan di Gunung Lingai ikut terkena dampaknya. Selain itu, 357 rumah di Pampang dan 313 rumah di Sempaja Utara juga turut terendam banjir.
Warga Pilih Mengungsi ke Rumah Kerabat Meskipun posko pengungsian telah disediakan di Kelurahan Sempaja Timur, hingga kini masih belum ada warga yang menggunakannya. Sebagian besar korban memilih mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat mereka yang berada di lokasi lebih aman.
“Posko sudah kami siapkan, tetapi hingga saat ini masih kosong,” ujar Kepala BPBD Samarinda, Suwarso.
Banjir ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir serta sistem drainase yang tidak mampu menampung aliran air. Pemerintah setempat kini tengah berupaya melakukan penanganan darurat dan memastikan bantuan segera sampai ke warga yang terdampak
Penulis : Yusuf S A